Minggu, 21 Desember 2014

Selayang pandang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

0



Ketika bangsa Indonesia ingin lepas dari belenggu penjajahan dengan misi zending mereka. Kemudian di tengah bahana gemuruh perjuangan, laksana halilintar di tengah terik matahari siang, suara itu adalah “Proklamasi Kemerdekaan Indonesia” yag diucapkan Proklamator dwi tunggal Soekarno-Hatta di Pegangsaan Timur No 56 Jakarta pada 17 Agustus 1945.
Namun apa mau dikata, keserakahan menjadi selimut dalam diri manusia yang menginginkan kekuasaan sehingga berambisi untuk merebutnya. Tekad rakyat Indonesia yang tinggi tidak ingin lagi dijajah menjadi kecamuk perang kekuasaan di Tanah Ibu Pertiwi.
Tuntutan perang kemerdekaan tidak dapat ditawar-tawar lagi, ini membutuhkan persatuan dan kesatuan umat islam sebagai tulang punggung bangsa dan negara. Keadaan umat Islam pada saat itu terdiri dari perpaduan unsur-unsur kebudayaan dan adat istiadat yang berasal dari hindunisme, budhisme dan animisme yang pada akhirnya menimbulkan aliran-aliran kebatinan. Sedang peradaban semakin mengarak sehingga terjadi pembaharuan yang tidak hanya di Indonesia, melainkan diseluruh belahan dunia.

Dunia kemahasiswaan ketika penjajah meninggalkan bekas bekas pendidikan ala belanda dapat merusak kepribadian umat islam pada saat itu. Sistem pendidikan yang mengarah pada sistem pendidikan sekuler serta mendangkalkan agama pada setiap aspek kehidupan manusia. Dengan kondisi inilah kemerdekaan yang telah dikumandangkan tidak boleh kosong, Kemerdekaan harus diisi untuk mewujudkan visi misi kemerdekaan, mensejahterahkan rakyat, mengembalikan moral orang timur.
Lafran Pane,  satu dari ribuan Mahasiswa yang resah melihat kondisi Indonesia pasca merdeka dengan segala peninggalan penjajahan. Dengan ambisi dan tekad yang kuat berupaya mendirikan suatu himpunan dengan misi mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat indonesia serta menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam. Hingga pada tanggal 5 februari 1947 berdirilah Himpunan Mahasiswa Islam.
Sejak berdiri hingga  usia 67 tahun Himpunan Mahasiswa Islam telah memberikan sumbangsihnya untuk pertiwi ini. Turun langsung dalam penumpasan PKI dengan gencatan senjata, urun lansung untuk pembangunan bangsa di era kala itu hingga kini dengan ribuan kader HMI yang tersebar di seluruh nusantara dari wilayah pelosok sampai metropolitan di berbagai bidang keilmuan seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, teknik, politik dll.
HMI bukan NU, bukan muhammadiyah, bukan syi’ah atau golongan manapun. HMI adalah Himpunan Mahasiswa Islam dengan watak independensinya yang menjadi ciri khas organisasi secara etis melekat sebagai karakter dan kepribadian HMI. HMI sebagai laboratorium pengetahuan yang di dalamnya terdiri dari orang-orang yang mau belajar, mau berproses, mau berjuang untuk kepentingan umat dan bangsa. Azas Islam yang dimiliki senantiasa memberikan energi perubahan mengharuskan para penganutnya untuk melakukan inovasi, internalisasi, eksternalisasi maupun obyektifikasi.


Telah Dimuat di Buletin "Insan Cita"  edisi ke-3 HMI Komisariat Ahmad Dahlan 1 Cabang Sukoharjo 2013-2014

0 komentar :

Posting Komentar

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut